ASIKNYA MENGENAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR
Teknik sipil
Teknik sipil adalah salah satu cabang ilmu teknik yang mempelajari tentang bagaimana merancang, membangun, merenovasi tidak hanya gedung dan infrastruktur, tetapi juga mencakup lingkungan untuk kemaslahatan hidup manusia.
Teknik sipil mempunyai ruang lingkup yang luas, di dalamnya pengetahuan matematika, fisika, kimia, biologi, geologi,lingkungan hingga komputer mempunyai peranannya masing-masing. Teknik sipil dikembangkan sejalan dengan tingkat kebutuhan manusia dan pergerakannya, hingga bisa dikatakan ilmu ini bisa mengubah sebuah hutan menjadi kota besar.
Cabang-cabang ilmu teknik sipil
- Struktural: Cabang yang mempelajari masalah struktural dari materi yang digunakan untuk pembangunan. Sebuah bentuk bangunan mungkin dibuat dari beberapa pilihan jenis material seperti baja, beton, kayu, kaca atau bahan lainnya. Setiap bahan tersebut mempunyai karakteristik masing-masing. Ilmu bidang struktural mempelajari sifat-sifat material itu sehingga pada akhirnya dapat dipilih material mana yang cocok untuk jenis bangunan tersebut. Dalam bidang ini dipelajari lebih mendalam hal yang berkaitan dengan perencanaan struktur bangunan, jalan,jembatan, terowongan dari pembangunan pondasi hingga bangunan siap digunakan.
- Geoteknik: Cabang yang mempelajari struktur dan sifat berbagai macam tanah dalam menopang suatu bangunan yang akan berdiri di atasnya. Cakupannya dapat berupa investigasi lapangan yang merupakan penyelidikan keadaan-keadaan tanah suatu daerah dan diperkuat dengan penyelidikan laboratorium.
- Manajemen Konstruksi: Cabang yang mempelajari masalah dalam proyek konstruksi yang berkaitan denganekonomi, penjadwalan pekerjaan, pengembalian modal, biaya proyek, semua hal yang berkaitan dengan hukum dan perizinan bangunan hingga pengorganisasian pekerjaan di lapangan sehingga diharapkan bangunan tersebut selesai tepat waktu.
- Hidrologi: Cabang yang mempelajari air, distribusi, pengendalian dan permasalahannya. Mencakup bidang ini antara lain cabang ilmu hidrologi air (berkenaan dengan cuaca, curah hujan, debit air sebuah sungai dsb), hidrolika (sifat material air, tekanan air, gaya dorong air dsb) dan bangunan air seperti pelabuhan, irigasi, waduk/bendungan(dam),kanal.
- Teknik Lingkungan: Cabang yang mempelajari permasalahan-permasalahan dan isu lingkungan. Mencakup bidang ini antara lain penyediaan sarana dan prasarana air besih, pengelolaan limbah dan air kotor, pencemaran sungai, polusi suara dan udara hingga teknik penyehatan.
- Transportasi: Cabang yang mempelajari mengenai sistem transportasi dalam perencanaan dan pelaksanaannya. Mencakup bidang ini antara lain konstruksi dan pengaturan jalan raya, konstruksi bandar udara, terminal, stasiundan manajemennya.
- Informatika Teknik Sipil: Cabang baru yang mempelajari penerapan Komputer untuk perhitungan/pemodelan sebuah sistem dalam proyek Pembangunan atau Penelitian. Mencakup bidang ini antara lain dicontohkan berupa pemodelan Struktur Bangunan (Struktural dari Materi atau CAD), pemodelan pergerakan air tanah atau limbah, pemodelan lingkungan dengan Teknologi GIS (Geographic information system).
Perbedaan dari arsitek, terletak pada posisi ahli teknik sipil dalam sebuah proyek. Arsitek menyumbangkan rancangan, ide, kemungkinan pelaksanaan pembangunan di atas kertas. Hasil rancangan tersebut diserahkan selanjutnya kepada staf ahli bidang teknik sipil untuk pelaksanaan pembangunan. Tahapan ini, ahli teknik sipil melakukan perbaikan/saran dari pelaksanaan perencanaan, koordinasi dalam proyek, mengamati jalannya proyek agar sesuai dengan perencanaan. Selain itu, ahli teknik sipil juga membangun konsep finansial dan manajemen proyek atas hal-hal yang memengaruhi jalannya proyek.
Ahli teknik sipil tidak hanya berurusan dengan pembangunan sebuah proyek bangunan, tetapi di bidang lain seperti yang berkaitan dengan informatika, memungkinkan untuk memodelisasi sebuah bentuk dengan bantuan program CAD, pemodelan kerusakan akibat gempa, banjir. Hal ini sangat penting di negara maju sebagai tolak ukur kelayakan pembangunan sebuah bangunan vital yang mempunyai risiko dapat menelan korban banyak manusia seperti reaktor nuklir atau bendungan, jika terjadi kegagalan perencanaan teknis. Rancangan bangunan tersebut biasanya dimodelkan dalam komputer dengan diberikan faktor-faktor ancaman bangunan tersebut seperti gempa dan keruntuhan struktur material. Peran ahli teknik sipil juga masih berlaku walaupun fase pembangunan sebuah gedung telah selesai, seperti terletak pada pemeliharaan fasilitas gedung tersebut.
7 Karya Arsitektur Kuno Yang Menakjubkan
Bangga akan apa yang kita capai dalam kemajuan IPTEK. Mungkin kita mengira bahwa pembangkit listrik tenaga surya, angin, dan lainnya merupakan teknologi canggih yang ditemukan oleh para ilmuwan di zaman modern ini. Tetapi, kita pasti tidak mengira bahwa desain teknologi yang mirip sudah lebih dulu diciptakan oleh peradaban zaman dahulu.
1. Desain Kincir Angin
Kincir angin Persia kuno merupakan salah satu kincir angin tertua yang pernah dibuat oleh manusia. Kincir angin ini dibuat oleh peradaban Persia sekitar 3000 tahun yang lalu. Kincir angin ini digunakan untuk menggiling gandum dan memompa air.
Kincir angin Persia kuno merupakan salah satu kincir angin tertua yang pernah dibuat oleh manusia. Kincir angin ini dibuat oleh peradaban Persia sekitar 3000 tahun yang lalu. Kincir angin ini digunakan untuk menggiling gandum dan memompa air.
Tanaman alang - alang diikat menjadi satu sehingga terbentuk bantalan yang diletakkan di sumbu pusat. Kincir angin ini dibuat dengan hati - hati, karena hampir setiap bagian dibuat dengan tangan.
Walaupun mekanismenya sederhana, tetapi kincir angin ini telah dikenal oleh seluruh peradaban lainnya pada masa itu, dan beberapa negara masih menggunakan mekanisme seperti ini hingga di era modern ini. Bisa dibilang, kincir angin kuno ini merupakan cikal bakal kincir angin modern yang digunakan sebagai pembangkit listrik tenaga angin.
2. Menara Angin Persia
Masih dari peradaban Persia kuno, menara angin atau wind tower ini digunakan oleh masyarakat Persia untuk sistem ventilasi udara di rumah - rumah mereka. Sistem ventilasi mereka jauh lebih rumit dari sistem ventilasi yang ada di rumah kita.
Sistem ventilasi yang mereka kembangkan sejak 2.000 tahun yang lalu ini mungkin hanya bisa disaingi oleh sistem ventilasi dengan teknologi modern. Prinsipnya adalah dengan menggunakan kombinasi perbedaan tekanan udara, dan penyesuaian iklim lingkungan di daerah Persia.
3. Saluran Air Grafitasi Romawi
Bangsa Romawi kuno juga mengembangkan suatu saluran air yang memanfaatkan gravitasi bumi untuk mengalirkan air ke seluruh wilayah Romawi. Selain digunakan untuk mengalirkan air, saluran air gravitasi ini juga digunakan dalam berbagai kegiatan masyarakatnya, diantaranya untuk roda air, hidrolik penghancur bijih besi, dan lain - lain.3. Saluran Air Grafitasi Romawi
4. Saluran Bawah Tanah
Karena Yerussalem terletak di dataran tinggi dan jauh dari sumber air, maka kota ini memenuhi kebutuhan air dari sungai bawah tanah. Masyarakatnya telah mengembangkan suatu saluran air bawah tanah yang masih bisa digunakan hingga saat ini, meski telah berumur puluhan ribu tahun.
5. Pemanfaatan Energi Gheotermal
Peradaban Romawi kuno telah memanfaatkan energi panas bumi untuk memenuhi kebutuhan energinya. Energi panas bumi berasal dari gunung berapi Vesuvius, yang kemudian memanaskan air di sekitar wilayah tersebut. Panas yang dihasilkan tadi kemudian digunakan untuk berbagai hal, seperti untuk pemandian air panas, hidrolik, kebutuhan medis, dan lainnya. Jika listrik telah ditemukan pada masa itu, mungkin sumber energi ini bisa dimanfaatkan lebih luas lagi.
6. Pemanfaatan Energi Surya
Pemanfaatan energi surya telah ditemukan oleh peradaban Yunani kuno. Jika kita menggunakan sel surya sebagai pembangkit tenaga listrik, maka peradaban Yunani kuno menggunakannya sebagai cadangan panas selama musim dingin berlangsung.
Konsepnya begitu sederhana, mereka membuat bangunan yang menghadap ke arah matahari, dan seluruh bangunan didesain seperti itu untuk menangkap sinar matahari sebanyak - banyaknya di siang hari karena sinar matahari lebih rendah dari atap mereka.
Ketika di malam hari, seluruh Peradaban Romawi selangkah lebih maju dengan menambahkan kaca untuk menyerap panas matahari dengan maksimal. Ternyata pemanfaatan tenaga surya itu sudah ada sejak lama ya.
Ketika di malam hari, seluruh Peradaban Romawi selangkah lebih maju dengan menambahkan kaca untuk menyerap panas matahari dengan maksimal. Ternyata pemanfaatan tenaga surya itu sudah ada sejak lama ya.
7. Istana Tebing (Cliff Palace)
Tempat yang disebut dengan Istana Tebing ini terletak di Mesa Verde National Park, Colorado. Bangunan unik ini dibangun oleh masyarakat Amerika Utara pada zaman dahulu. Desain konstruksi yang unik ini memiliki tujuan sebagai pendinginan dari sengatan matahari yang panas pada masa itu.
Kita tidak bisa meremehkan begitu saja bangunan - bangunan zaman dahulu. Terkadang, dengan teknologi modern sekalipun, belum tentu dapat menghasilkan bangunan serupa dengan fungsi yang sama pula. Arsitektur zaman kuno memang luar biasa, menandakan bahwa pencapaian ilmu pengetahuan pada masa itu tergolong maju.
Arsitek
Seorang arsitek, adalah seorang ahli di bidang ilmu arsitektur, ahli rancang bangun atau ahli lingkungan binaan.Istilah arsitek seringkali diartikan secara sempit sebagai seorang perancang bangunan, adalah orang yang terlibat dalamperencanaan, merancang, dan mengawasi konstruksi bangunan, yang perannya untuk memandu keputusan yang memengaruhi aspek bangunan tersebut dalam sisi astetika, budaya, atau masalah sosial. Definisi tersebut kuranglah tepat karena lingkup pekerjaan seorang arsitek sangat luas, mulai dari lingkup interior ruangan, lingkup bangunan, lingkup kompleks bangunan, sampai dengan lingkup kota dan regional. Karenanya, lebih tepat mendefinisikan arsitek sebagai seorang ahli di bidang ilmuarsitektur, ahli rancang bangun atau lingkungan binaan.
Arti lebih umum lagi, arsitek adalah sebuah perancang skema atau rencana.
"Arsitek" berasal dari Latin architectus, dan dari bahasa Yunani: architekton (master pembangun), arkhi (ketua) + tekton(pembangun, tukang kayu).
Dalam penerapan profesi, arsitek berperan sebagai pendamping, atau wakil dari pemberi tugas (pemilik bangunan). Arsitek harus mengawasi agar pelaksanaan di lapangan/proyek sesuai dengan bestek dan perjanjian yang telah dibuat. Dalam proyek yang besar, arsitek berperan sebagai direksi, dan memiliki hak untuk mengontrol pekerjaan yang dilakukan kontraktor. Bilamana terjadi penyimpangan di lapangan, arsitek berhak menghentikan, memerintahkan perbaikan atau membongkar bagian yang tidak memenuhi persyaratan yang disepakati.
Perkembangan arsitektur di indonesia
MELIHAT kenyataan yang ada pada saat ini, terasa sangat sukar untuk menentukan jalan yang terbaik bagi perkembangan arsitektur. Begitu hebatnya arsitektur, meluncur secara cepat dengan gaya dan bentuk-bentuk barunya, mencoba menerjang arsitektur yang ada di negara kita. Sebaliknya, para arsitek kita (tidak semuanya) mencoba mengangkat dirinya sejajar arsitek besar semacam Le Corbusier, Frank Llyod Wright, Mies van der Rohe, dan sebagainya.Usaha untuk mencari identitas nasional saat ini mulai berkembang, tidak hanya pada masalah kepribadian manusia tetapi juga arsitektur bangunannya. Bahkan Gubernur Jawa Tengah Ismail pada waktu itu, memerintahkan agar atap Rumah Sakit Prof. Margono Sukardjo di Purwokerto diubah atapnya menjadi atap joglo, sedangkan bangunan itu mempunyai gaya arsitektur Yunani, sungguh berani kebijakan Gubernur tersebut (Tempo 1 September 1984). Pada hal permasalahan yang nampak di sini adalah masalah arsitektur bukan masalah sosial dan kepribadian lagi, tapi karakter yang nantinya akan selalu dibawa oleh bangunan itu sesuai dengan bentuk dan fungsinya. Perancangan bangunan saat ini bukan memodernisir arsitektur, arsitektur adalah pemecah masalah. Di samping itu, juga ada unsur-unsur bentuk, pola, gaya, karakter, filosofi, dan sebagainya.
Bangunan-bangunan perumahan atau perkantoran yang menggunakan unsur-unsur arsitektur Spanyol dan Yunani, gejalanya sudah sampai pada tingkat memprihatinkan. Perkembangan dan perubahan yang menyangkut selera arsitektur itu pada gilirannya akan mempengaruhi suasana lingkungan hidup serta mengubah perilaku masyarakat sekitarnya, kata Prof. Dr. Ir. Parmono Atmadi (Kompas 22 September 1984).Pada umumnya para arsitek kurang sekali dengan memperhatikan pengembangan konsep perancangan, di dalam menyelesaikan hasil rancangannya. Karakter atau sifat suatu bangunan akan memberikan dampak pada perkembangan dan pola hidup kebutuhan manusia dan lingkungannya, dari sinilah kita dituntut untu dapat menguasai atau mengerti masalah lingkungan.
Bukan hanya bangunan-bangunan yang membuat loncatan-loncatan jauh, rumah-rumah tinggalpun juga mengalami revolusi. Berbagai gerakan telah membangun konsepsi terbarunya bagi kehidupan di dalam rumah tinggal, dengan terlebih dahulu menafsirkan gaya hidup modern. Ada diktum Le Corbusier berbunyi: “rumah tinggal adalah mesin”, mesin yang dimaksud oleh arsitek ini adalah, peralatan rumah tangga yang dapat untuk mengefisienkan kerja.
Kalau kita lihat sejenak akan perkembangan arsitektur di Indonesia dewasa ini, maka sudah banyak bermunculan bangunan dengan corak dan ragamnya. Bentuk-bentuk spanyolan dengan kolom-kolom korintian bermunculan di kota-kota besar dan pelosok-pelosok desa, bahkan rumah-rumah BTN-pun yang mungkin masa pembayarannya belum lunas dirombak besar-besaran untuk diganti dengan model spanyolan. Sebagian besar bentuk spanyolan masih berfungsi dalam pengertian yang tidak lengkap, mungkin kita bisa bertanya dalam hati, dari mana jalurnya?
Belum terlihat adanya penafsiran tentang ruang hidup dalam sebuah rumah tinggal, pada umumnya memang sulit karena tidak meratanya kebiasaan hidup pada masyarakat Indonesia. Di kota-kota besar, sejumlah rumah sudah mengikuti konsep Corbusier, namun kadang-kadang masih juga terganggu oleh kebiasaan-kebiasaan yang tidak biasa diterapkan di situ. Paling parah dari arsitektur rumah tinggal ini adalah caranya berkembang dan pertumbuhan coraknya. Hampir semua arsitek mengeluh karena tempatnya tidak karuan, bentuknya yang campur aduk.
Pembaruan dari konsep perancangan bukan berarti pembauran komponen bangunan yang hanya mengambil komponen dari berbagai macam langgam lain, maka akan menjurus pada “arsitektur eklektis”. Penggunaan kolom Yunani jendela spanyolan yang sudah melanda masyarakat saat ini merupakan petunjuk yang nyata. Seharusnya bangunan untuk rumah tinggal dibangun sesuai dengan bagaimana manusia dapat hidup lebih nyaman, seperti yang dikatakan Frank Lloyd Wright dalam (The Future of Architecture, Horizon Press, Inc. 1970), rumah dibangun untuk memenuhi kebutuhan manusia agar bisa hidup lebih bahagia dan rumah merupakan kebutuhan yang utama dari suatu keluarga. Jadi bukan diciptakan suatu bangunan untuk merusak manusia, dalam lingkup yang lebih luas lagi pola hidup, tingkah laku dan kenikmatan hidup manusia menentukan ungkapan arsitekturnya. Menurut Eugene Raskin, manusia merasa adanya suatu keharusan untuk selalu membangun yang lebih baik. Mengingat arsitektur adalah cermin masyarakat, maka masalah arsitektur yang terbanyak adalah masalah sosial dan lainnya baru menyangkut masalah teknis. Tapi kenyataannya justru makin tidak teratur, karena terlalu banyak masalah engineering yang ditonjolkan dari masalah sosial yang terdapat di dalam masyarakat.
Bila arsitektur diterangkan asal mulanya dari pangkal-pangkal yang saling bertentangan satu sama lainnya, maka tidak satupun manusia akan heran, karena saat ini terdapat pendapat yang sangat berlainan mengenai tujuan arsitektur. Tujuan menciptakan bangunan adalah usaha manusia untuk meluruskan keadaan di sekeliling dengan pandangan hidupnya, dari menetapkan tujuan yang tiada berubah untuk arsitektur. Dengan demikian, tujuan sangat terikat pada faktor manusianya yang selalu berubah-ubah setiap saat. Arsitektur haruslah selalu bisa untuk dikembangkan atas dasar dari pengembangan masa lalu, dibangun waktu ini dalah untuk menghadapi hari depan, demikian menurut Mario Salvadori. Secara umum arsitektur justru akan mencakup masalah yang luas dan kompleks, menurut para ahli arsitektur dapat memberikan petunjuk mengenai cara hidup, tingkat perkembangan sosial, ekonomi, budaya, dan kepercayaan suatu jaman tertentu. Perkembangan arsitektur tidak hanya tergantung pada kemampuan para arsitek tetapi juga lebih banyak tergantung dari tanggapan dan apresiasi masyarakat. Seperti apa yang dikatakan William Wayne Caudill dalam (Architecture by Team, Van Nostrad Reihold 1971), “Bentuk dan raung adalah bukan arsitektur, arsitektur terjadi apabila seseorang sedang menikmati bentuk dan ruang tersebut”. Masyarakat di sini sangat dituntut untuk ikut berperan dalam perkembangan arsitektur, maka pembinaan pengertian serta penghayatan akan pentingnya peran arsitek di dalam pembinaan bangsa perlu mendapat perhatian khusus oleh masyarakat. Tetapi kenyataan yang nampak pada saat ini, yaitu melebarnya perbedaan antara arsitek, pemerintah dan masyarakat cenderung mengemukakan kebijaksanaan yang bersimpangan secara telak dengan idealisme para arsitek. Menurut Prof. VR. Van Romondt mengatakan, sangat disayangkan bahwa arsitektur bagi kebanyakan orang di Indonesia telah menjadi pengertian uyang tanpa isi. Mereka hanya mengenal luarnya, melihat sebagai dinding muka yang indah bagi sekumpulan ruang di dalam suatu bangunan. Sebagaimana manusia bahkan tidak lagi insaf, bahwa tiap ruang mengandung buah pikiran, dan bahwa ukuran, perbandingan serta cara untuk mengisi dan memberi penerangan justru akan memberikan banyak ragam. Nampaknya, arsitektur kehilangan perasaan untuk keindahan yang mungkin menjadi akibat dari penentuan pribadi yang murni.
Demikianlah meluncur terus gaya dan bentuk arsitektur, menyapu kota-kota besar hingga sampai pelosok desa, dan memang seakan-akan sedang mencari bentuk-bentuk arsitektur untuk bisa ditancapkan di atas bumi ini. Arsitek sendiri, berjalan dengan penuh keyakinan untuk diakui identitas dan hasil karyanya. Bersama itu pula, muncul gertakan untuk pemakaian atap joglo, agar lebih kelihatan ciri khas arsitektur tradisionil atau berkepribadian Indonesia. Arsitektur bukan bukan sekedar perwujudan fisik bangunan, arsitektur adalah bagian yang utama dan paling depan dari ruang, bukan bentuk dan fungsi. Bruno Zevi (1957) mengatakan: “Untuk mengerti, bagaimana kita melihat dan mengetahuinya, inilah salah satu kunci utama untuk mengerti dan memahami suatu bangunan”. Kemungkinan perkembangan arsitektur di Indonesia bisa menjelaskan gejala yang timbul saat ini, barangkali inilah yang disebutkan oleh kalangan arsitek sebagai gejala ke barat-baratan atau corak lain untuk para arsitek kita yang lepas landas, menuju arsitektur masa kini. Pandangan yang sangat jauh terjadi mungkin karena arsitektur tradisonil kehilangan kesempatan untuk berkembang dan akhirnya sampai kebentuk arsitektur masa kini. Perkembangan corak arsitektur ini bukannya lenyap sama sekali namun terbatas pada perkembangan masyarakat sekelilingnya.
Sebenarnya ada empat prinsip sebagai landasan mengembangkan arsitektur berkepribadian Indonesia yang moder menurut Prof. Ir. Sidharta, yaitu (1). Arsitektur Indonesia mencerminkan iklim tropis lembab; (2). Penggunaan bahan lokal; (3). Pemanfaatan adanya seni kerajinan di Indonesia; dan (4). Keanekaragaman budaya daerah harus selalu dikembangkan (Kompas 22 Agustus 1984). Karena semua sangat besar kaitannya dengan masyarakat, terkadang corak dan bentuk arsitektur masa kini seperti mencapai titik ideal. Siapapun tk akan bisa menyangkal, setelah semuanya berkembang dan memantulkan seluruh kehidupan masyarakat dan inilah barangkali yang selalu mempesona para arsitek.
Pada sisi lain, perubahan memang berjalan lambat, tetapi setelah melalui masa datar, dengan tiba-tiba pengaruh arsitektur mutakir datang pula ke negeri ini, membawa nilai-nilai arsitektur tersendiri. Sebenarnya ada dua masalah pokok yang harus diperhatikan di dalam merencana dan merancang karya yang bernila arsitektur, ialah Guna dan Citra demikian kata seorang arsitek, kolumnis dan novelis YB. Mangunwijaya. Guna, mewujudkan pada keuntungan, pemanfaatan dan pelayanan yang dapat kita peroleh dari bangunan, sedangkan Citra, mewujudkan suatu gambaran (image) suatu kesan penghayatan yang menangkap arti bagi seseorang. Tetapi dapatkah gagasan ini terlaksana dengan sempurna, semua akan kembali kepada pribadi para arsitek lagi, memang sangat sulit. Kesulitan inilah yang harus selalu diatasi lewat komunikasi terus menerus dengan partisipasi penuh dari segenap lapisan masyarakat.
Pada umumnya, masyarakat kita sudah terkena sindrom akan mode-mode gothic, barok, rococo, korintian dan bentuk-bentuk klasik lainnya. Hampir keseluruhannya berasal dari daratan Eropa, tidak heran kalau rumah-rumah tinggal menampilkan jendela lengkung dengan kolom korintian, ibarat istana kecil di tengah perkampungan. Tidak hanya rumah tinggal saja, pusat perbelanjaan, hotel, pusat rekreasi dan sebagainya, terkena juga irama mode tersebut.
Perkembangan semakin pesat baik pertambahan penduduk, teknologi maupun hasil karya arsitektur, sudah melampaui batas-batas nilai martabat manusia. Mungkin hanya wujud fisik bangunan yang akan membeberkan fakta dari hasil kerja para arsitek, yang berangkat dari berbagai ragam pandangan, dan akhirnya akan membawa kita kepada keadaan yang serba asing sesuai jamannya, tempat arsitek berpijak dan dialah yang akan memulainya. Asitektur adalah bukan produk dari material, demikian juga bukan masalah sosial tetapi merupakan penjiwaan dari suatu perubahan jaman, demikan Nikolaus Pevsner (An Outline of European Architecture, 1960). Di sini bukan berarti perkembangan arsitektur selalu bebas tanpa batas yang jelas, sekali lagi arsitektur adalah pemecahan masalah bukan menambah permasalahan.Saya tidak akan menyalahkan penjiplakan dari karya-karya itu menyalahi aturan, tetapi kecenderungan yang membawa hal-hal kenikmatan pribadi arsitek hendaknya dihalau, moral untuk mencegah dan menghadapi sindrom tersebut di atas harus segera ditegakkan. Sebab perjalanan kebudayaan adalah juga perjalanan masyarakat dan arsitekturnya, sedangkan sejarah yang akan mencatatnya.
gambar di atas adalah cara menggambar manual menggunakan meja gambar.
- Get link
- X
- Other Apps
Labels:
ILMU SIPIL
MATERI TEKNIK SIPIL
Program Studi Sarjana Teknik Sipil
PROSPEK KERJA TEKNIK SIPIL DAN PERSYARATAN UNTUK MENDAFTAR
TEKNIK SIPIL
- Get link
- X
- Other Apps
Comments
Post a Comment